Social Items

Jasa Ekspedisi
Jakarta Forum - Reaksi sang Profesor (Yusril) atas siraman cat di mobilnya. Sebelum insiden ini fitnah juga sudah menerpa sang Profesor.

Reaksi Sang Profesor (Yusril) Atas Siraman Cat di Mobilnya


Setelah mengalami insiden siraman cat warna kuning yang terjadi pada hari Selasa (3/5) di Bidara Cina, Jakarta Timur yang dilakukan oleh oknum yang di nilai tidak dewasa dalam berdemokrasi.

Prof. Dr. Yusril Izha Mahendra. SH.,M.Sc sang kandidat Gubernur DKI Jakarta menanggapi dengan santai dan dingin. Sebelum insiden ini fitnah juga sudah menerpa sang Profesor.

Melalui Whats App (WA), Rabu, 4/5/2016 Yusril mengatakan,”Saya tidak berminat melaporkannya ke Polisi. Saya maafkan sajalah pelakunya. (Baca: Kunjungan Yusril ke Bidara Cina Di-Sabotase)
reaksi-sang-profesor-yusril-atas-siraman-cat-di-mobilnya

Saya tidak menganggap itu sebagai “Teror” mental dan sejenisnya yang akan membuat saya surut dalam membela rakyat tertindas dan terpinggirkan.

Bahwa dalam memperjuangkan sesuatu pasti akan ada yang pasti akan ada yang setuju dan tidak setuju.

Hal seperti itu lumrah terjadi dalam alam demokrasi. Tapi demokrasi memerlukan kedewasaan agar kita hidup damai dalam perbedaan.

Orang yang menuangkan cat ke mobil saya itu anggap saja  belum dewasa dalam berdemokrasi sehingga dia gunakan cara – cara seperti itu untuk mengekspresikan perbedaan pendapat dan kepentingannya.

Sebagian besar warga Bidara Cina meski hidup sederhana malah cukup dewasa dalam berdemokrasi. Mereka melawan Gubernur Ahok tidak menggunakan cara - cara brutal, tapi menggunakan hukum untuk kalahkan gubernur dan mereka berhasil. Demikian WA yang dikirim kepada wartawan Jakarta Forum.

Memang seharusnya menjadi seorang kepala daerah setingkat Gubernur harus santun dalam berkata, bertindak dan berbuat, sebab negara ini terbentuk bukan dengan cara - cara preman.

Boleh keras dalam berkata, tapi etika santun dalam berkata pun  harus ada, sebab budaya Indonesia adalah budaya timur, bukan budaya barat atau budaya negeri lainnya. “ Bagaimana pendapat anda kalau Jakarta di pimpin seorang Profesor ?” edi/Jf.

Reaksi sang Profesor (Yusril) atas siraman cat di mobilnya.

Reaksi Sang Profesor (Yusril) Atas Siraman Cat di Mobilnya

New Jakarta Forum
Jakarta Forum - Reaksi sang Profesor (Yusril) atas siraman cat di mobilnya. Sebelum insiden ini fitnah juga sudah menerpa sang Profesor.

Reaksi Sang Profesor (Yusril) Atas Siraman Cat di Mobilnya


Setelah mengalami insiden siraman cat warna kuning yang terjadi pada hari Selasa (3/5) di Bidara Cina, Jakarta Timur yang dilakukan oleh oknum yang di nilai tidak dewasa dalam berdemokrasi.

Prof. Dr. Yusril Izha Mahendra. SH.,M.Sc sang kandidat Gubernur DKI Jakarta menanggapi dengan santai dan dingin. Sebelum insiden ini fitnah juga sudah menerpa sang Profesor.

Melalui Whats App (WA), Rabu, 4/5/2016 Yusril mengatakan,”Saya tidak berminat melaporkannya ke Polisi. Saya maafkan sajalah pelakunya. (Baca: Kunjungan Yusril ke Bidara Cina Di-Sabotase)
reaksi-sang-profesor-yusril-atas-siraman-cat-di-mobilnya

Saya tidak menganggap itu sebagai “Teror” mental dan sejenisnya yang akan membuat saya surut dalam membela rakyat tertindas dan terpinggirkan.

Bahwa dalam memperjuangkan sesuatu pasti akan ada yang pasti akan ada yang setuju dan tidak setuju.

Hal seperti itu lumrah terjadi dalam alam demokrasi. Tapi demokrasi memerlukan kedewasaan agar kita hidup damai dalam perbedaan.

Orang yang menuangkan cat ke mobil saya itu anggap saja  belum dewasa dalam berdemokrasi sehingga dia gunakan cara – cara seperti itu untuk mengekspresikan perbedaan pendapat dan kepentingannya.

Sebagian besar warga Bidara Cina meski hidup sederhana malah cukup dewasa dalam berdemokrasi. Mereka melawan Gubernur Ahok tidak menggunakan cara - cara brutal, tapi menggunakan hukum untuk kalahkan gubernur dan mereka berhasil. Demikian WA yang dikirim kepada wartawan Jakarta Forum.

Memang seharusnya menjadi seorang kepala daerah setingkat Gubernur harus santun dalam berkata, bertindak dan berbuat, sebab negara ini terbentuk bukan dengan cara - cara preman.

Boleh keras dalam berkata, tapi etika santun dalam berkata pun  harus ada, sebab budaya Indonesia adalah budaya timur, bukan budaya barat atau budaya negeri lainnya. “ Bagaimana pendapat anda kalau Jakarta di pimpin seorang Profesor ?” edi/Jf.

Reaksi sang Profesor (Yusril) atas siraman cat di mobilnya.
Konsultan HRD
Konsultan SDM
Top Negin Saffron
Reaksi Sang Profesor (Yusril) Atas Siraman Cat di Mobilnya