Jakarta - Nilai Industri Otomotif Masih Bergairah Di Jakarta Fair. Perlambatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I tahun ini yang hanya tumbuh 4,7 persen tentunya juda berdampak pada industri Otomotif. Bukan hanya penjualan yang melesu, bahan geliat investasi di ranah industri otomotif tahun ini diprediksi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan menurun.
Namun, efek perlambatan ekonomi tersebut ternyata tidak berpengaruh di Jakarta Fair Kemayoran 2015. Tercatat pada 2 minggu pertama, nilai transaksi sudah mencapai triliunan Rupiah, dengan tenant otomotif sebagai penyumbang terbesar.
Nilai Transaksi Industri Otomotif Penyumbang Terbesar Di Jakarta Fair - Foto Taufik/JF |
Melihat data tersebut, Pengamat Ekonomi Purbaya Sadewa mengatakan, promo-promo serta diskon yang disajikan perusahaan otomotif khusus di Jakarta Fair terbukti mampu menggugah hasrat masyarakat untuk membeli kendaraan. Menurutnya, saat ini justru penjualan otomotif terpusat di Jakarta Fair.
"Saat ini juga sudah masuk Ramadhan, biasanya banyak yang pulang kampung ingin pamer pulang kampung. Tapi sebenarnya diprediksi melambat. Kalau di Jakarta Fair tumbuh, berarti ada perpindahan penjualan ke Jakarta Fair. Mungkin karena diskon dan promonya," ujar Purbaya saat dihubungi, Kamis (25/6/2015).
Padahal, lanjutnya, biasanya di tengah perlambatan ekonomi masyarakat menahan diri untuk menghamburkan uangnya dan hanya mementingkan kebutuhan primer. Namun, perang diskon yang dilakukan oleh tenant otomotif di Jakarta Fair seakan tidak bisa ditolak oleh masyarakat. "Jakarta Fair memang terlalu menarik untuk ditolak. Kalau saya lihat indeks kepercayaan konsumen terhadap mereka masih tinggi," tandasnya.
Sementara itu, beberapa waktu yang lalu, Direktur Marketing Ralph Scheunemann mengungkapkan penjualan salah satu tenant otomotif cukup fantastis. Padahal masih dalam minggu-minggu awal. "Ada salah satu tenant yang menjual sepeda motor pada m pertama sudah laku 600 unit. Kemudian pada satu minggu sudah 1800 unit. Setelah 2 minggu sudah mencapai hampir 3000 unit. Padahal targetnya dia 6000 unit. Jakarta Fair ada 5 minggu lebih, apa lagi minggu-minggu terakhir pengunjung akan meningkat," pungkasnya.