Jakarta - GrabBike Malaysia Sudah Jelas Meniru Go-Jek Indonesia, Pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) PT. Go-Jek Indonesia (GoJek), Nadiem Makariem, mengeluarkan komentar pedas terhadap kompetitor barunya, GrabBike. Menurut dia, perusahaan asal Malaysia itu meniru langkah bisnis yang diusung oleh GoJek.
“Malaysia itu hanya bisa meniru, dari jaket hingga helmnya, meniru kami,” ujar Nadiem di Midtown, Jakarta, Selasa (30/6).
Diketahui, GrabBike baru terlahir tahun ini, sementara GoJek sudah ada sejak 2011, namun bertransformasi dari perusahaan pemesan ojek dengan mengandalkan sambungan telepon, kemudian beralih dengan pemesanan melalui aplikasi ponsel pintar.
“Malaysia itu hanya bisa meniru, dari jaket hingga helmnya, meniru kami,” ujar Nadiem di Midtown, Jakarta, Selasa (30/6).
Diketahui, GrabBike baru terlahir tahun ini, sementara GoJek sudah ada sejak 2011, namun bertransformasi dari perusahaan pemesan ojek dengan mengandalkan sambungan telepon, kemudian beralih dengan pemesanan melalui aplikasi ponsel pintar.
Go-Jek Indonesia |
GrabBike Malaysia |
Terkait persaingan antara GoJek dan GrabBike ini, Nadiem dengan optimisnya mengaku dapat bersaing di dalam bisnis pemesanan layanan antar via motor lewat aplikasi. Tercatat, saat ini bisnis pemesan ojek lewat aplikasi, baru diisi oleh GoJek dan GrabBike.
“Kami akan menjadi leader, meskipun mereka (GrabBike) mendapatkan pendanaan besar. Kami karya anak bangsa yang unggul dari perusahaan Malaysia. Kita perusahaan lokal yang dikenal masyarakat dan didukung pemerintah. Kita sudah pasti unggul,” ujar Nadiem.
Nadiem melanjutkan, bahwa GoJek juga punya keunggulan dibandingkan kompetitornya tersebut, seperti beberapa produk yang dilayanani GoJek, mulai dari makanan, belanja, kurir, dan beberapa layanan lagi yang akan dikembangkan oleh mereka. “Kita prinisipnya inovatif dan nasional. Satu-satunya perusahaan lokal di Asia Tenggara, di mana Uber dan GrabTaxi mendominasi,” kata dia.
Dari awal berdirinya GoJek hingga saat ini, terhitung perusahaan lokal ini memiliki 10 ribu mitra pengendara ojek. Semua pengendara itu tersebar di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Bali. Nadiem mengaku, saat ini, per harinya, rata-rata GoJek mendapati 200 pengemudi ojek yang menyatakan ingin bergabung. (HN)
“Kami akan menjadi leader, meskipun mereka (GrabBike) mendapatkan pendanaan besar. Kami karya anak bangsa yang unggul dari perusahaan Malaysia. Kita perusahaan lokal yang dikenal masyarakat dan didukung pemerintah. Kita sudah pasti unggul,” ujar Nadiem.
Nadiem melanjutkan, bahwa GoJek juga punya keunggulan dibandingkan kompetitornya tersebut, seperti beberapa produk yang dilayanani GoJek, mulai dari makanan, belanja, kurir, dan beberapa layanan lagi yang akan dikembangkan oleh mereka. “Kita prinisipnya inovatif dan nasional. Satu-satunya perusahaan lokal di Asia Tenggara, di mana Uber dan GrabTaxi mendominasi,” kata dia.
Dari awal berdirinya GoJek hingga saat ini, terhitung perusahaan lokal ini memiliki 10 ribu mitra pengendara ojek. Semua pengendara itu tersebar di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Bali. Nadiem mengaku, saat ini, per harinya, rata-rata GoJek mendapati 200 pengemudi ojek yang menyatakan ingin bergabung. (HN)