Jakarta - Pesantren Solusi Alternatif Penyediaan SDM Siap Kerja. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal menilai pesantren dan lembaga pendidikan menengah yang ada di bawahnya sebagai salah satu solusi alternatif penyediaan SDM siap kerja yang akan tumbuh seiring masuknya investasi ke Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya akan menjalin komunikasi dengan Kementerian Agama guna menyiapkan pesantren sebagai sumber SDM siap kerja.
“Ketersediaan tenaga terampil dan siap kerja merupakan salah satu daya saing investasi. Menurut data Kementerian Agama, jumlah siswa menengah di bawah naungannya untuk Madrasah Aliyah 1,09 juta dan pesantren 3,64 juta. Jumlah yang cukup besar untuk ketersediaan SDM siap kerja,” kata Kepala BKPM Franky Sibarani.
Franky Sibarani (Kepala BKPM) |
Franky menambahkan kebutuhan SDM siap kerja akan semakin besar seiring pertumbuhan investasi. Dia merujuk kepada data industri pakaian jadi di mana setiap investasi 1 juta US$ dapat menyerap 1.000 tenaga kerja atau industri alas kaki di mana setiap investasi 100 juta US$ dapat menyerap 10 ribu – 12 ribu orang.
“Saat ini BKPM sedang mengawal minat investasi sektor padat karya dari berbagai sektor senilai US$ 4,7 Miliar. Nilai investasi tersebut diasumsikan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 4 juta orang,” jelas Franky.
Kerjasama BKPM dengan Kementerian Agama dirinya sudah berkomunikasi dengan Menteri Agama terkait hal tersebut. Menurutnya saat ini BKPM sedang mendiskusikan secara intensif dengan pihak Kementerian Agama bentuk kerjasama yang dapat dibangun untuk menjadikan pesantren dan lembaga pendidikan menengah di bawah naungan Kementerian sebagai penyedia tenaga terampil siap kerja.
“Kami berharap dalam waktu dekat kerjasama tersebut dapat dituangkan dalam bentuk MoU,” pungkas Franky. (HN)