Social Items

Jasa Ekspedisi
Jakarta. 16 Maret 2015Saudi Arabia telah menggelar serangan udara selama tiga minggu kepada pemberontak Houthi di Yaman. Akan tetapi belum ada tanda-pemberontak dipukul mundur.

Sebaliknya, semakin banyak penduduk Yaman yang melarikan diri dari negaranya melalui jalur perjalanan yang berbahaya dengan perahu nelayan mengarungi Laut Merah menuju ke Afrika. Tidak hanya di Yaman tapi kekhawatiran di Timur Tengah secara umum semakin tidak jelas karena menumbuhkannya dominasi regional Saudi Arabia dan Iran yang sedang berjuang dalam perang proxy di Yaman.
Jumlah korban yang meninggal terus meningkat . Kementerian Kesehatan Yaman mengatakan perang selama akhir pekan telah mengakibatkan 385 warga sipil tewas dan 342 orang lain cedera .Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan 648 orang tewas dan 2,191 lainnya terluka termasuk korban jiwa dari pihak miltan secara total.

Pemberontak Houthi memaksa presiden Yaman, Abdu Rabu Mansour Hadi, jatuh dari kekuasaannya pada Januari 2015, akan tetapiYaman masih mengatakan bahwa dia adalah pemimpin yang sah dan mereka bekerja sama dengan sekutu Arab Saudi dan lainnya untuk mengembalikan kekuasannya di Yaman . Mereka yang bersekutu dengan Presiden Hadi telah menuduh pemerintah Iran mendukung Houthi dalam pemberontakan mereka di Yaman .

Seperti pemerintah Iran , Houthi adalah orang kelompok Syiah. Sedangkan seperti Arab Saudi, Hadi dan pemerintahnya adalah Sunni.

Sejak 26 Maret 2015 , Arab Saudi telah meluncurkan lebih dari 1200 serangan udara. Para pejabat Saudi mengklaim telah menewaskan lebih dari 500 pemberontak Houthi.

Tiga minggu berlalu belum ada tanda-tanda perang di Yaman akan berakhir.

New Jakarta Forum
Jakarta. 16 Maret 2015Saudi Arabia telah menggelar serangan udara selama tiga minggu kepada pemberontak Houthi di Yaman. Akan tetapi belum ada tanda-pemberontak dipukul mundur.

Sebaliknya, semakin banyak penduduk Yaman yang melarikan diri dari negaranya melalui jalur perjalanan yang berbahaya dengan perahu nelayan mengarungi Laut Merah menuju ke Afrika. Tidak hanya di Yaman tapi kekhawatiran di Timur Tengah secara umum semakin tidak jelas karena menumbuhkannya dominasi regional Saudi Arabia dan Iran yang sedang berjuang dalam perang proxy di Yaman.
Jumlah korban yang meninggal terus meningkat . Kementerian Kesehatan Yaman mengatakan perang selama akhir pekan telah mengakibatkan 385 warga sipil tewas dan 342 orang lain cedera .Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan 648 orang tewas dan 2,191 lainnya terluka termasuk korban jiwa dari pihak miltan secara total.

Pemberontak Houthi memaksa presiden Yaman, Abdu Rabu Mansour Hadi, jatuh dari kekuasaannya pada Januari 2015, akan tetapiYaman masih mengatakan bahwa dia adalah pemimpin yang sah dan mereka bekerja sama dengan sekutu Arab Saudi dan lainnya untuk mengembalikan kekuasannya di Yaman . Mereka yang bersekutu dengan Presiden Hadi telah menuduh pemerintah Iran mendukung Houthi dalam pemberontakan mereka di Yaman .

Seperti pemerintah Iran , Houthi adalah orang kelompok Syiah. Sedangkan seperti Arab Saudi, Hadi dan pemerintahnya adalah Sunni.

Sejak 26 Maret 2015 , Arab Saudi telah meluncurkan lebih dari 1200 serangan udara. Para pejabat Saudi mengklaim telah menewaskan lebih dari 500 pemberontak Houthi.

Konsultan HRD
Konsultan SDM
Top Negin Saffron
Tiga minggu berlalu belum ada tanda-tanda perang di Yaman akan berakhir.