Social Items

Jasa Ekspedisi
Jakarta - Diperkirakan pada Tahun 2030, ada sekitar 21 juta penduduk Indonesia yang menderita diabetes. Indonesa menempati negara kelima terbesar di dunia dengan jumlah penderita Diabetes sebanyak 9,1 juta jiwa. Tahun 2013, Indonesia masih menempati peringkat ke tujuh dengan 8,5 Juta penderita Di abet. Dalam satu tahun terakhir terjadi kenaikan jumlah penderita Diabetes sebanyak 600 ribu jiwa. Diperkirakan pada 2030 nanti, ada sekitar 21 juta penduduk Indonesia yang menderita diabetes.

Tingginya angka penderita Diabetes ini sangat memprihatinkan. Penyakit yang juga tidak ada obatnya ini sering kali juga disebut sebagai Pembunuh Senyap, Silent Killer. Hal yang demikian ini membuat banyak penderita Diabetes sering mengalami kegagalan dalam proses pengobatannya, karena faktor psikologis.


Adalah Dr. Mohammad Firas, pengurus Persadia Muda (Persatuan Diabetes Indonesia Muda), mengatakan“Diabetes dengan berbagai komplikasinya memang merupakan penyakit yang menakutkan bagi para diabetisi. Untuk itu penting bagi diabetisi untuk memahami apa saja yang perlu dilakukan agar bahaya diabetes lainnya tidak menyerang, salah satunya dengan memilih makanan yang dapat menjaga gula darah tetap stabil karena tingginya gula darah merupakan faktor utama penyebab diabetes.” ujarnya. Tak disangka memang, Dokter Muda yang berusia 31 Tahun ini, mengidap Diabet sejak usia 14 tahun. Latar belakang sebagai pengidap diabet inilah yang memicu dirinya untuk menjadi seorang dokter dan membagikan pengalamannya dalam menghadapi penyakit ini kepada masyarakat luas.

Sejalan dengan tren masyarakat, telah hadir aplikasi Dokter Diabetes yang bisa dijalankan pada telepon pintar berbasis Android. Dokter Diabetes adalah aplikasi pertama di Indonesia yang memberikan layanan konsultasi “Live Chat” bersama para ahli diabetes yang tidak tanggung-tanggung melibatkan delapan dokter ahli sekaligus yaitu Dokter Internist, Dokter Jantung & Ahli Gizi, hingga dokter Syaraf dan psikiater khusus penderita Diabetes. Pada aplikasi ini pengguna dapat menentukan sendiri kepada siapa ia ingin berkonsultasi.Konsultasi dokter pada aplikasi Dokter Diabetes dapat dilakukan secara online di mana dokter yang terkait dapat menjawab langsung pertanyaan dari pengguna aplikasi melalui fitur Live Chat pada jam praktek  yang sudah dijadwalkan secara gratis. Jika kondisi offline maka layanan konsultasi tetap dapat dilakukan dan jawaban akan diterima dalam waktu 1 x 2 jam, selama jam dan hari kerja.

Selain Live Chat, juga terdapat fitur unik yang sangat membantu pengguna aplikasi yaitu fitur “Check-up Record”. Pada fitur ini pengguna aplikasi dapat mencatat gula darah (Glucose Record), mencatat berat badan & menghitung berat badan ideal (Weight Record), dan mencatat asupan harian & menghitungjumlah kalori harian (Food Record). Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memiliki rekam kesehatan mereka selama kurun waktu 2 bulan serta dapat dicetak dan dikonsultasikan langsung saat konsultasi dokter di dalam feature Live Chat. Rekam kesehatan adalah sesuatu hal yang sampai saat ini di Indonesia masih jarang keberadaannya. Selain fitur Live Chat dan Check-up Record, aplikasi Dokter Diabetes juga menghadirkan fitur lainnya yang menarik dan seru. Sejak diluncurkan pada pertengahan tahun 2014, lebih dari 30 ribu pengguna telah mengunduhnya.

Lahirnya aplikasi ini tidak lepas dari kontribusi Soyjoy, makanan sehat berbasis kedelai. Sebelum diluncurkan dalam bentuk aplikasi, Soyjoy telah membuat layanan konsultasi diabet secara online. Dafina Nur Amalina, Product Marketing Manager SOYJOY menyatakan “Jumlah diabetesi yang semakin meningkat mendorong SOYJOY untuk memberikan edukasi tidak hanya bagi diabetesi, namun bagi orang-orang yang memiliki risiko tinggi terhadap diabetes dan mengetahui sejauh mana risiko diabetes bagi masyarakat umum. Selain meluncurkan kembali aplikasi Dokter Diabetes, SOYJOY juga meluncurkan buku Diabetes and Me sebagai upaya mengedukasi masyarakat luas.”

Buku Diabetes and Me memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai diabetes, sekaligus sebagai jawaban atas berbagai pertanyaan di masyarakat terkait diabetes. Gaya hidup sehat serta panduan dalam mengatur pola makan yang disajikan buku ini dapat menjadi pilihan pembaca agar terhindar dari diabetes. Dukungan SOYJOY terhadap penerbitan buku ini menurut Dafina Nur Amalina, merupakan upaya SOYJOY mengajak masyarakat untuk peduli terhadap kesehatan dan menjaga pola makan serta gaya hidup sehat dan menjaga gula darah tetap terkendali.

“Kami berharap dengan diluncurkannya buku Diabetes and Me  dan pembaharuan aplikasi Dokter Diabetes ini bisa membuat masyarakat akan lebih mudah mendapatkan informasi mengenai penyakit diabetes, seperti bagaimana penanganan ketika kita atau saudara kita terkena diabetes, makanan yang baik dikonsumsi oleh diabetisi, gejala serta komplikasinya. Selain itu, melalui buku ini kami berharap dapat meminimalisir berbagai stigma yang menakutkan terkait diabetes”

Dinda Kanya Dewi, artis sekaligus keluarga dari penyandang diabetes, bercerita mengenai kekhawatirannya saat sang ibu divonis terkena diabetes.“Ada kekhawatiran saat ibu divonis terkena diabetes, mengingat berbagai komplikasi yang dapat muncul dan juga resiko diabetes yang dapat diturunkan secara genetis. Karena itu pula saya cukup aktif mencari informasi seputar diabetes, bagaimana diabetes itu menyerang seseorang, cara mencegahnya dan penanganannya. Buku Diabetes and Me ini serta aplikasi Dokter Diabetes membantu saya mendapat pengetahuan baru mengenai diabetes. Terlebih buku ini disajikan menarik dengan tampilan full color dan disampaikan dengan bahasa yang ringan namun tetap informatif sehingga sangat pas bagi saya masih awam dengan istilah-istilah medis” ujar Dinda Kanya Dewi.

Buku Diabetes and Me dengan bonus buku resep masakan sehatnya sudah bisa didapatkan dengan harga Rp 45.000 di toko buku Gramedia dan Kinokuniya di seluruh Indonesia dan bagi pengguna smartphone Android dan iOS dapat mengunduh aplikasi Dokter Diabetes di Playstore dan Appstore. Hiidayat Nur/JakartaForum

Diperkirakan Pada Tahun 2030, Ada Sekitar 21 juta Penduduk Indonesia yang Menderita Diabetes

New Jakarta Forum
Jakarta - Diperkirakan pada Tahun 2030, ada sekitar 21 juta penduduk Indonesia yang menderita diabetes. Indonesa menempati negara kelima terbesar di dunia dengan jumlah penderita Diabetes sebanyak 9,1 juta jiwa. Tahun 2013, Indonesia masih menempati peringkat ke tujuh dengan 8,5 Juta penderita Di abet. Dalam satu tahun terakhir terjadi kenaikan jumlah penderita Diabetes sebanyak 600 ribu jiwa. Diperkirakan pada 2030 nanti, ada sekitar 21 juta penduduk Indonesia yang menderita diabetes.

Tingginya angka penderita Diabetes ini sangat memprihatinkan. Penyakit yang juga tidak ada obatnya ini sering kali juga disebut sebagai Pembunuh Senyap, Silent Killer. Hal yang demikian ini membuat banyak penderita Diabetes sering mengalami kegagalan dalam proses pengobatannya, karena faktor psikologis.


Adalah Dr. Mohammad Firas, pengurus Persadia Muda (Persatuan Diabetes Indonesia Muda), mengatakan“Diabetes dengan berbagai komplikasinya memang merupakan penyakit yang menakutkan bagi para diabetisi. Untuk itu penting bagi diabetisi untuk memahami apa saja yang perlu dilakukan agar bahaya diabetes lainnya tidak menyerang, salah satunya dengan memilih makanan yang dapat menjaga gula darah tetap stabil karena tingginya gula darah merupakan faktor utama penyebab diabetes.” ujarnya. Tak disangka memang, Dokter Muda yang berusia 31 Tahun ini, mengidap Diabet sejak usia 14 tahun. Latar belakang sebagai pengidap diabet inilah yang memicu dirinya untuk menjadi seorang dokter dan membagikan pengalamannya dalam menghadapi penyakit ini kepada masyarakat luas.

Sejalan dengan tren masyarakat, telah hadir aplikasi Dokter Diabetes yang bisa dijalankan pada telepon pintar berbasis Android. Dokter Diabetes adalah aplikasi pertama di Indonesia yang memberikan layanan konsultasi “Live Chat” bersama para ahli diabetes yang tidak tanggung-tanggung melibatkan delapan dokter ahli sekaligus yaitu Dokter Internist, Dokter Jantung & Ahli Gizi, hingga dokter Syaraf dan psikiater khusus penderita Diabetes. Pada aplikasi ini pengguna dapat menentukan sendiri kepada siapa ia ingin berkonsultasi.Konsultasi dokter pada aplikasi Dokter Diabetes dapat dilakukan secara online di mana dokter yang terkait dapat menjawab langsung pertanyaan dari pengguna aplikasi melalui fitur Live Chat pada jam praktek  yang sudah dijadwalkan secara gratis. Jika kondisi offline maka layanan konsultasi tetap dapat dilakukan dan jawaban akan diterima dalam waktu 1 x 2 jam, selama jam dan hari kerja.

Selain Live Chat, juga terdapat fitur unik yang sangat membantu pengguna aplikasi yaitu fitur “Check-up Record”. Pada fitur ini pengguna aplikasi dapat mencatat gula darah (Glucose Record), mencatat berat badan & menghitung berat badan ideal (Weight Record), dan mencatat asupan harian & menghitungjumlah kalori harian (Food Record). Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memiliki rekam kesehatan mereka selama kurun waktu 2 bulan serta dapat dicetak dan dikonsultasikan langsung saat konsultasi dokter di dalam feature Live Chat. Rekam kesehatan adalah sesuatu hal yang sampai saat ini di Indonesia masih jarang keberadaannya. Selain fitur Live Chat dan Check-up Record, aplikasi Dokter Diabetes juga menghadirkan fitur lainnya yang menarik dan seru. Sejak diluncurkan pada pertengahan tahun 2014, lebih dari 30 ribu pengguna telah mengunduhnya.

Lahirnya aplikasi ini tidak lepas dari kontribusi Soyjoy, makanan sehat berbasis kedelai. Sebelum diluncurkan dalam bentuk aplikasi, Soyjoy telah membuat layanan konsultasi diabet secara online. Dafina Nur Amalina, Product Marketing Manager SOYJOY menyatakan “Jumlah diabetesi yang semakin meningkat mendorong SOYJOY untuk memberikan edukasi tidak hanya bagi diabetesi, namun bagi orang-orang yang memiliki risiko tinggi terhadap diabetes dan mengetahui sejauh mana risiko diabetes bagi masyarakat umum. Selain meluncurkan kembali aplikasi Dokter Diabetes, SOYJOY juga meluncurkan buku Diabetes and Me sebagai upaya mengedukasi masyarakat luas.”

Buku Diabetes and Me memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai diabetes, sekaligus sebagai jawaban atas berbagai pertanyaan di masyarakat terkait diabetes. Gaya hidup sehat serta panduan dalam mengatur pola makan yang disajikan buku ini dapat menjadi pilihan pembaca agar terhindar dari diabetes. Dukungan SOYJOY terhadap penerbitan buku ini menurut Dafina Nur Amalina, merupakan upaya SOYJOY mengajak masyarakat untuk peduli terhadap kesehatan dan menjaga pola makan serta gaya hidup sehat dan menjaga gula darah tetap terkendali.

“Kami berharap dengan diluncurkannya buku Diabetes and Me  dan pembaharuan aplikasi Dokter Diabetes ini bisa membuat masyarakat akan lebih mudah mendapatkan informasi mengenai penyakit diabetes, seperti bagaimana penanganan ketika kita atau saudara kita terkena diabetes, makanan yang baik dikonsumsi oleh diabetisi, gejala serta komplikasinya. Selain itu, melalui buku ini kami berharap dapat meminimalisir berbagai stigma yang menakutkan terkait diabetes”

Dinda Kanya Dewi, artis sekaligus keluarga dari penyandang diabetes, bercerita mengenai kekhawatirannya saat sang ibu divonis terkena diabetes.“Ada kekhawatiran saat ibu divonis terkena diabetes, mengingat berbagai komplikasi yang dapat muncul dan juga resiko diabetes yang dapat diturunkan secara genetis. Karena itu pula saya cukup aktif mencari informasi seputar diabetes, bagaimana diabetes itu menyerang seseorang, cara mencegahnya dan penanganannya. Buku Diabetes and Me ini serta aplikasi Dokter Diabetes membantu saya mendapat pengetahuan baru mengenai diabetes. Terlebih buku ini disajikan menarik dengan tampilan full color dan disampaikan dengan bahasa yang ringan namun tetap informatif sehingga sangat pas bagi saya masih awam dengan istilah-istilah medis” ujar Dinda Kanya Dewi.

Buku Diabetes and Me dengan bonus buku resep masakan sehatnya sudah bisa didapatkan dengan harga Rp 45.000 di toko buku Gramedia dan Kinokuniya di seluruh Indonesia dan bagi pengguna smartphone Android dan iOS dapat mengunduh aplikasi Dokter Diabetes di Playstore dan Appstore. Hiidayat Nur/JakartaForum

Konsultan HRD
Konsultan SDM
Top Negin Saffron
Diperkirakan Pada Tahun 2030, Ada Sekitar 21 juta Penduduk Indonesia yang Menderita Diabetes