Social Items

Jasa Ekspedisi
Jakarta Forum - Kadispen AD, " Tidak Ada Biaya untuk masuk TNI". Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Kol. Inf Wiriyanto MSi. menghimbau kepada masyarakat luas untuk tidak terbujuk oknum calo yang melakukan pungli dan mengaku bisa meluluskan calon prajurit.

Hal tersebut disampaikan Wiryanto pada acara syukuran peringatan HUT Penerangan TNI AD ke-64 tahun 2015 mengingat temuan besarnya angka prajurit TNI yang mengaku mengeluarkan dana dengan besaran tertentu untuk dapat lolos seleksi masuk TNI.


 "70 persen Prajurit mengaku membayar puluhan juta untuk lolos seleksi Tamtama, dan seratusan juta untuk lolos seleksi Perwira. Padahal semua itu gratis. Ini kesalahan yang luar biasa dan berdampak panjang kepada sang prajurit kelak", Ujar Wiriyanto di Gedung Kartika, Jakarta, Selasa (13/01).

 Kol. Inf Wiriyanto MSi.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD
 Wiryanto menjelaskan, dampak yang dimaksud yakni dampak psikollogis bagi prajurit untuk mengembalikan dana besar yang sudah dikeluarkan keluarga atau orang tuanya.

"Ini jadi fokus pimpinan AD untuk kita berantas. Sebab hal itu akan menjadi sumber kesalahan perilaku prajurit kemudian, yang harus mengembalikan dana yang digunakannya semasa seleksi", ujarnya.

Kadispen menegaskan, pungli tersebut tidak akan ada hubungannya sama sekali dengan kelulusan prajurit. Sebab lulus tidaknya menjadi prajurit TNI itu tergantung kemampuan masing-masing.

"Tidak ada kemampuan dari oknum-oknum calo ini untuk meluluskan. Penyeleksian itu sendiri sangat ketat, terbuka dan bebas intervensi. Bahkan sekarang tidak ada lagi, mereka yang tidak lulus seleksi di Jakarta kemudian bisa mendaftar atau lulus di daerah. Ini mau kita berantas, sebab hal itu indikasi adanya percaloan", jelas Wiryanto.

Menurut Wiryanto, masih besarnya persentase angka prajurit yang tertipu calo adalah karena lemahnya Puspen TNI AD dalam menyampaikan Informasi kepada masyarakat.

"Tentunya itu karena ketidak tahuan masyarakat akan informasi yang benar tentang TNI. Sebab itu, kita harus meningkatkan sinergitas dengan media dalam menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan masyarakat. Dan salah satu informasi yang harus diketahui masyarakat yakni masuk TNI itu 100 persen gratis", tegas Wiryanto.

Karena itu, lanjut Wiryanto, momen HUT Penerangan TNI AD tahun ini hendaknya dijadikan ajang introspeksi dan mengevaluasi diri bagi seluruh Insan Penerangan TNI AD.

"Kedepan, tuntutan penerangan makin berat. Harus mampu memainkan peran strategis dalam membangun kepercayaan publik bukan sekedar membangun citra. Karena itu saya harap tema HUT tahun ini dapat dihayati, diresapi dan dilaksanakan oleh setiap insan penerangan", pungkas Wiryanto. Hidayat Nur/Jakarta Forum

Kadispen AD, " Tidak Ada Biaya untuk masuk TNI"

New Jakarta Forum
Jakarta Forum - Kadispen AD, " Tidak Ada Biaya untuk masuk TNI". Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Kol. Inf Wiriyanto MSi. menghimbau kepada masyarakat luas untuk tidak terbujuk oknum calo yang melakukan pungli dan mengaku bisa meluluskan calon prajurit.

Hal tersebut disampaikan Wiryanto pada acara syukuran peringatan HUT Penerangan TNI AD ke-64 tahun 2015 mengingat temuan besarnya angka prajurit TNI yang mengaku mengeluarkan dana dengan besaran tertentu untuk dapat lolos seleksi masuk TNI.


 "70 persen Prajurit mengaku membayar puluhan juta untuk lolos seleksi Tamtama, dan seratusan juta untuk lolos seleksi Perwira. Padahal semua itu gratis. Ini kesalahan yang luar biasa dan berdampak panjang kepada sang prajurit kelak", Ujar Wiriyanto di Gedung Kartika, Jakarta, Selasa (13/01).

 Kol. Inf Wiriyanto MSi.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD
 Wiryanto menjelaskan, dampak yang dimaksud yakni dampak psikollogis bagi prajurit untuk mengembalikan dana besar yang sudah dikeluarkan keluarga atau orang tuanya.

"Ini jadi fokus pimpinan AD untuk kita berantas. Sebab hal itu akan menjadi sumber kesalahan perilaku prajurit kemudian, yang harus mengembalikan dana yang digunakannya semasa seleksi", ujarnya.

Kadispen menegaskan, pungli tersebut tidak akan ada hubungannya sama sekali dengan kelulusan prajurit. Sebab lulus tidaknya menjadi prajurit TNI itu tergantung kemampuan masing-masing.

"Tidak ada kemampuan dari oknum-oknum calo ini untuk meluluskan. Penyeleksian itu sendiri sangat ketat, terbuka dan bebas intervensi. Bahkan sekarang tidak ada lagi, mereka yang tidak lulus seleksi di Jakarta kemudian bisa mendaftar atau lulus di daerah. Ini mau kita berantas, sebab hal itu indikasi adanya percaloan", jelas Wiryanto.

Menurut Wiryanto, masih besarnya persentase angka prajurit yang tertipu calo adalah karena lemahnya Puspen TNI AD dalam menyampaikan Informasi kepada masyarakat.

"Tentunya itu karena ketidak tahuan masyarakat akan informasi yang benar tentang TNI. Sebab itu, kita harus meningkatkan sinergitas dengan media dalam menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan masyarakat. Dan salah satu informasi yang harus diketahui masyarakat yakni masuk TNI itu 100 persen gratis", tegas Wiryanto.

Karena itu, lanjut Wiryanto, momen HUT Penerangan TNI AD tahun ini hendaknya dijadikan ajang introspeksi dan mengevaluasi diri bagi seluruh Insan Penerangan TNI AD.

"Kedepan, tuntutan penerangan makin berat. Harus mampu memainkan peran strategis dalam membangun kepercayaan publik bukan sekedar membangun citra. Karena itu saya harap tema HUT tahun ini dapat dihayati, diresapi dan dilaksanakan oleh setiap insan penerangan", pungkas Wiryanto. Hidayat Nur/Jakarta Forum

Konsultan HRD
Konsultan SDM
Top Negin Saffron
Kadispen AD, " Tidak Ada Biaya untuk masuk TNI"