Social Items

Jasa Ekspedisi
Jakarta Forum - Wakil Presiden RI Jussuf Kalla resmi membuka Forum Dialog Bisnis Uni Eropa - Indonesia. Hari ini, Dialog Bisnis Uni Eropa-Indonesia 2014 (EIBD 2014) berlangsung di Jakarta, mempertemukan perwakilan tingkat tinggi dari sektor swasta dan sektor publik Indonesia dan Eropa. Forum yang dibuka oleh Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla dan Presiden DewanEropa Herman Van Rompuy menyarankan pilihan-pilihan kebijakan kepada pemerintah Indonesia yang baru terpilih dan Komisi Eropa terpilih periode 2014 – 2019.

Eksekutif tingkat tinggi dari perusahaan-perusahaan Eropa dan Indonesia juga membaha rekomendasi umum dalam rangka meningkatkan hubungan bisnis Uni Eropa dan Indonesia. Dalam sambutan perkenalannya, Bapak Suryo Sulistyo, Ketua Kamar Dagang Indonesia (KADIN) menggaris bawahi: “ Dalam dekade terakhir kita telah melihat peningkatan minat dari perusahaan- perusahaan Eropa terkait perdagangan dan investasi di Indonesia, serta ekspansi berkelanjutan oleh perusahaan Eropa yang sudah mapan di Indonesia. Perusahaan Indonesia tertarik untuk bermitra dengan perusahaan-perusahaan Eropa dalam menerapkan teknologi dan keterampilan manajemen perusahaan Eropa, terutama karena kami berusaha untuk mengarahkan industri kita menuju industri yang bernilai tambah dengan penekanan pada sektor manufaktur.
 
Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla saat memberikan kata sambutan pada pembukaan forum "EU - Indonesia Business Dialogue ke 5”. Hari ini, Dialog Bisnis Uni Eropa-Indonesia 2014 (EIBD 2014) berlangsung di Jakarta, mempertemukan perwakilan tingkat tinggi dari sektor swasta dan sektor publik Indonesia dan Eropa. Forum yang dibuka oleh Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla dan Presiden Dewan Eropa

Beliau menambahkan: “Kita semua setuju bahwa potensi untuk memperkuat hubungan antara UniEropa dan Indonesia sangat besar. Sekarang adalah waktu untuk mencari tahu bagaimana untuk mewujudkan hal ini. EIBD akan memberikan kita kesempatan untuk merumuskan rekomendasi bersama atas tantangan dan isu-isu yang mempengaruhi perdagangan dan investasi antara Uni Eropa dan Indonesia. Rekomendasi - rekomendasi ini akan menjadi masukan bagi pemerintah baru untuk merumuskan kebijakan dan tindakan yang berorientasi ke depan menuju iklim usaha yang lebih baik yang akan meningkatkan perdagangan dan investasi dengan mitra internasional. Kami berharap bahwa faktor-faktor yang telah menghambat bisnis di Indonesia seperti infrastruktur yang buruk, prosedur birokrasi yang panjang, dan perbedaan dalam regulasi di tingkat daerah dan nasional dapat dikurangi dan diatasi oleh pemerintah yang baru.”

(kiri-kanan) Ibu Helena Konig, Pejabat Direktur Asia dan Amerika Latin Direktoral Jenderal Perdagangan Komisi Eropa , Kepala Eurocham Jakob Sorensen, dan Ketua KADIN Bapak Suryo Sulistyo saat memberikan pernyataan pers acara “EU-Indonesia Business Dialogue 2014”. Selain forum dialog bisnis

Bapak Sofyan Wanandi, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), dalam kata sambutan pada pernyataan bersama yang disiarkan oleh Kamar Dagang Indonesia dan Eropa, menyatakan; “Indonesia dan Uni Eropa memiliki hubungan yang strategis dan penting. Adapun EIBD berperan dalam memperkuat hubungan perdagangan dan investasi Indonesia - Uni Eropa. Untuk Indonesia, sektor bisnis mengharapkan untuk melihat peningkatan daya saing dan dan akses pasar, terutama untuk perihal tariff dan non-tarif komoditas strategis seperti tembakau, produk perikanan, kakao, tekstil, alas kaki, minyak kelapa sawit, dan kayu. Di sektor jasa, bisnis Indonesia mengharapkan untuk mendapatkan pendekatan yang memberikan manfaat lebih banyak untuk Indonesia, termasuk dihapuskannya larangan terbang untuk maskapai Indonesia, kerjasama lebih erat di sektor
 pendidikan dan konstruksi, pengembangan kerjasama publik dan swasta, serta mendukung mobilitas para penyedia jasa professional yang berkualitas antara Indonesia-Uni Eropa. Apindo sangat menghargai EIBD dan seluruh peserta konferensi, dan mengharapkan sukses bagi seluruh pihak yang mempromosikan keberhasilan hubungan bisnis Indonesia - UE.

Berbicara atas nama asosiasi bisnis Eropa di Indonesia, Bapak Jakob Friis Sorensen, KetuaKamar Dagang Eropa (EuroCham) Indonesia mengatakan: “Sebagai perwakilan Eropa di Indonesia, kami bangga untuk mengambil peran untuk mempromosikan Indonesia di Eropa untukmembuat Eropa sadar mengenai adanya potensi besar hadirnya perekonomian terbesar di asia Tenggara.”

Beliau menambahkan: “Forum Dialog Bisnis Uni Eropa-Indonesia lebih dari sekedar ajang untukmenilai hambatan dan kekurangan sektor perdagangan. Dengan kabinet yang baru saja diumumkan oleh Presiden Jokowi, dengan visi menghidupkan kembali Indonesia sebagai negara maritim, saya sangat optimis dengan pembuka awal hubungan bilateral Eropa dan Indonesia dapat digandakan.

Dimana ada tantangan atas investasi, bisnis Eropa dapat menawarkan solusi. Hari ini adalah untuk menatap masa depan, untuk melihat dimana kita dapat membangun hubungan kita dan kemudian menciptakan masa depan yang lebih baik dan lebih sejahtera bagi Uni Eropa dan Indonesia.”

Ibu Helena Konig, Pejabat Direktur Asia dan Amerika Latin Direktoral Jenderal Perdagangan Komisi Eropa menyatakan bahwa “ Ketika berbicara mengenai perdagangan dan investasi dengan Indonesia, ada saatnya membahas suatu isu kemudian Uni Eropa mengimplementasikan apa yang sudah dibahas tersebut. Uni Eropa saat ini adalah pasar tujuan ekspor terbesar bagi Indonesia dan investor terbesar kedua bagi Indonesia. Selain itu, Uni Eropa adalah mitra dagang terbesar yang memberikan surplus perdagangan bagi Indonesia. Uni Eropa tidak hanya mitra dagang strategis yang terbuka untuk Indonesia, tetapi perusahaan-perusahaan Eropa juga siap untuk mengintensifkan lebih lanjut investasi mereka. Kami didukung oleh pernyataan Presiden Joko Widodo untuk memastikan bahwa iklim usaha ini disambut dengan baik, terbuka, dan transparan.”

Ibu Konig lebih lanjut menjelaskan “Uni Eropa sedang melakukan negosiasi dan sedang menyelesaikan kesepakatan Perjanjian Perdagangan Bebas dengan negara-negara lain di kawasan ASEAN. Ketika akhirnya disepakati, perjanjian ini akan membawa peningkatan akses pasar, peningkatan pangsa pasar dan investasi asing langsung (FDI) dari Uni Eropa. Oleh karena itu, saya berharap bahwa diskusi tentang Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) antara Uni Eropa dan Indonesia akan memperoleh momentum dan memungkinkan kita untuk memulai negosiasi tersebut. Investasi kami sangat baik untuk Indonesia. Saya bangga bahwa bisnis Uni Eropa menyediakan lebih dari satu juta pekerjaan yang berkualitas tinggi bagi pekerja Indonesia dan bahwa perusahaan kami mentransfer keterampilan modern dan teknologi terbaru untuk negara ini. Saya juga bangga dengan cara perusahaan-perusahaan Eropa mewujudkan pendekatan yang bertanggung jawab dan menghormati aset yang paling penting di Indonesia. Rakyatnya dan kekayaan alamnya”.



Wakil Presiden RI Jussuf Kalla resmi membuka Forum Dialog Bisnis Uni Eropa - Indonesia

New Jakarta Forum
Jakarta Forum - Wakil Presiden RI Jussuf Kalla resmi membuka Forum Dialog Bisnis Uni Eropa - Indonesia. Hari ini, Dialog Bisnis Uni Eropa-Indonesia 2014 (EIBD 2014) berlangsung di Jakarta, mempertemukan perwakilan tingkat tinggi dari sektor swasta dan sektor publik Indonesia dan Eropa. Forum yang dibuka oleh Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla dan Presiden DewanEropa Herman Van Rompuy menyarankan pilihan-pilihan kebijakan kepada pemerintah Indonesia yang baru terpilih dan Komisi Eropa terpilih periode 2014 – 2019.

Eksekutif tingkat tinggi dari perusahaan-perusahaan Eropa dan Indonesia juga membaha rekomendasi umum dalam rangka meningkatkan hubungan bisnis Uni Eropa dan Indonesia. Dalam sambutan perkenalannya, Bapak Suryo Sulistyo, Ketua Kamar Dagang Indonesia (KADIN) menggaris bawahi: “ Dalam dekade terakhir kita telah melihat peningkatan minat dari perusahaan- perusahaan Eropa terkait perdagangan dan investasi di Indonesia, serta ekspansi berkelanjutan oleh perusahaan Eropa yang sudah mapan di Indonesia. Perusahaan Indonesia tertarik untuk bermitra dengan perusahaan-perusahaan Eropa dalam menerapkan teknologi dan keterampilan manajemen perusahaan Eropa, terutama karena kami berusaha untuk mengarahkan industri kita menuju industri yang bernilai tambah dengan penekanan pada sektor manufaktur.
 
Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla saat memberikan kata sambutan pada pembukaan forum "EU - Indonesia Business Dialogue ke 5”. Hari ini, Dialog Bisnis Uni Eropa-Indonesia 2014 (EIBD 2014) berlangsung di Jakarta, mempertemukan perwakilan tingkat tinggi dari sektor swasta dan sektor publik Indonesia dan Eropa. Forum yang dibuka oleh Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla dan Presiden Dewan Eropa

Beliau menambahkan: “Kita semua setuju bahwa potensi untuk memperkuat hubungan antara UniEropa dan Indonesia sangat besar. Sekarang adalah waktu untuk mencari tahu bagaimana untuk mewujudkan hal ini. EIBD akan memberikan kita kesempatan untuk merumuskan rekomendasi bersama atas tantangan dan isu-isu yang mempengaruhi perdagangan dan investasi antara Uni Eropa dan Indonesia. Rekomendasi - rekomendasi ini akan menjadi masukan bagi pemerintah baru untuk merumuskan kebijakan dan tindakan yang berorientasi ke depan menuju iklim usaha yang lebih baik yang akan meningkatkan perdagangan dan investasi dengan mitra internasional. Kami berharap bahwa faktor-faktor yang telah menghambat bisnis di Indonesia seperti infrastruktur yang buruk, prosedur birokrasi yang panjang, dan perbedaan dalam regulasi di tingkat daerah dan nasional dapat dikurangi dan diatasi oleh pemerintah yang baru.”

(kiri-kanan) Ibu Helena Konig, Pejabat Direktur Asia dan Amerika Latin Direktoral Jenderal Perdagangan Komisi Eropa , Kepala Eurocham Jakob Sorensen, dan Ketua KADIN Bapak Suryo Sulistyo saat memberikan pernyataan pers acara “EU-Indonesia Business Dialogue 2014”. Selain forum dialog bisnis

Bapak Sofyan Wanandi, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), dalam kata sambutan pada pernyataan bersama yang disiarkan oleh Kamar Dagang Indonesia dan Eropa, menyatakan; “Indonesia dan Uni Eropa memiliki hubungan yang strategis dan penting. Adapun EIBD berperan dalam memperkuat hubungan perdagangan dan investasi Indonesia - Uni Eropa. Untuk Indonesia, sektor bisnis mengharapkan untuk melihat peningkatan daya saing dan dan akses pasar, terutama untuk perihal tariff dan non-tarif komoditas strategis seperti tembakau, produk perikanan, kakao, tekstil, alas kaki, minyak kelapa sawit, dan kayu. Di sektor jasa, bisnis Indonesia mengharapkan untuk mendapatkan pendekatan yang memberikan manfaat lebih banyak untuk Indonesia, termasuk dihapuskannya larangan terbang untuk maskapai Indonesia, kerjasama lebih erat di sektor
 pendidikan dan konstruksi, pengembangan kerjasama publik dan swasta, serta mendukung mobilitas para penyedia jasa professional yang berkualitas antara Indonesia-Uni Eropa. Apindo sangat menghargai EIBD dan seluruh peserta konferensi, dan mengharapkan sukses bagi seluruh pihak yang mempromosikan keberhasilan hubungan bisnis Indonesia - UE.

Berbicara atas nama asosiasi bisnis Eropa di Indonesia, Bapak Jakob Friis Sorensen, KetuaKamar Dagang Eropa (EuroCham) Indonesia mengatakan: “Sebagai perwakilan Eropa di Indonesia, kami bangga untuk mengambil peran untuk mempromosikan Indonesia di Eropa untukmembuat Eropa sadar mengenai adanya potensi besar hadirnya perekonomian terbesar di asia Tenggara.”

Beliau menambahkan: “Forum Dialog Bisnis Uni Eropa-Indonesia lebih dari sekedar ajang untukmenilai hambatan dan kekurangan sektor perdagangan. Dengan kabinet yang baru saja diumumkan oleh Presiden Jokowi, dengan visi menghidupkan kembali Indonesia sebagai negara maritim, saya sangat optimis dengan pembuka awal hubungan bilateral Eropa dan Indonesia dapat digandakan.

Dimana ada tantangan atas investasi, bisnis Eropa dapat menawarkan solusi. Hari ini adalah untuk menatap masa depan, untuk melihat dimana kita dapat membangun hubungan kita dan kemudian menciptakan masa depan yang lebih baik dan lebih sejahtera bagi Uni Eropa dan Indonesia.”

Ibu Helena Konig, Pejabat Direktur Asia dan Amerika Latin Direktoral Jenderal Perdagangan Komisi Eropa menyatakan bahwa “ Ketika berbicara mengenai perdagangan dan investasi dengan Indonesia, ada saatnya membahas suatu isu kemudian Uni Eropa mengimplementasikan apa yang sudah dibahas tersebut. Uni Eropa saat ini adalah pasar tujuan ekspor terbesar bagi Indonesia dan investor terbesar kedua bagi Indonesia. Selain itu, Uni Eropa adalah mitra dagang terbesar yang memberikan surplus perdagangan bagi Indonesia. Uni Eropa tidak hanya mitra dagang strategis yang terbuka untuk Indonesia, tetapi perusahaan-perusahaan Eropa juga siap untuk mengintensifkan lebih lanjut investasi mereka. Kami didukung oleh pernyataan Presiden Joko Widodo untuk memastikan bahwa iklim usaha ini disambut dengan baik, terbuka, dan transparan.”

Ibu Konig lebih lanjut menjelaskan “Uni Eropa sedang melakukan negosiasi dan sedang menyelesaikan kesepakatan Perjanjian Perdagangan Bebas dengan negara-negara lain di kawasan ASEAN. Ketika akhirnya disepakati, perjanjian ini akan membawa peningkatan akses pasar, peningkatan pangsa pasar dan investasi asing langsung (FDI) dari Uni Eropa. Oleh karena itu, saya berharap bahwa diskusi tentang Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) antara Uni Eropa dan Indonesia akan memperoleh momentum dan memungkinkan kita untuk memulai negosiasi tersebut. Investasi kami sangat baik untuk Indonesia. Saya bangga bahwa bisnis Uni Eropa menyediakan lebih dari satu juta pekerjaan yang berkualitas tinggi bagi pekerja Indonesia dan bahwa perusahaan kami mentransfer keterampilan modern dan teknologi terbaru untuk negara ini. Saya juga bangga dengan cara perusahaan-perusahaan Eropa mewujudkan pendekatan yang bertanggung jawab dan menghormati aset yang paling penting di Indonesia. Rakyatnya dan kekayaan alamnya”.



Konsultan HRD
Konsultan SDM
Top Negin Saffron
Wakil Presiden RI Jussuf Kalla resmi membuka Forum Dialog Bisnis Uni Eropa - Indonesia