Jakarta Forum - Ketegangan Di DHN Semakin Memuncak. Konflik di dalam tubuh DHN (Dewan Harian Nasional) semakin memuncak. hal tersebut juga merupakan buntut dari Munas ke 13 yang diadakan pada tanggal 18-21 maret 2013.

Pancasila saat ini disebut-sebut bisa menerima ideologi lain dengan mengatasnamakan perkembangan globalisasi. Selain itu, lanjutnya, Bhineka Tunggal Ika diartikan boleh berbeda meskipun bertabrakan dengan nilai-nilai ideologi.

Ketegangan Di DHN Semakin Memuncak

Organisasi mana pun, pergantian kepemimpinan itu ada aturannya. Munaslub Tangga 26-l 27 Maret 2014 yang diselenggarakan oleh . Banyak DHD-DHD. Dan Munaslub 2014 itu merupakan kelanjutan dari Munaslub pada Bulan Juli 2012 yang l karena didukung sebagian besar DHD-DHD.

Ketua Umum DHN 45 Letjen TNI (Purn) Dr. H. Ramli Hasan Basri

Pemberitaan mantan Wapres Try Sutrisno yang mengatakan Ketua Umum DHN 45 Hasil Munas 18 Maret 2012, Jenderal TNI (purn) Tyasno Sudarto tidak bersedia mundur dari jabatannya untuk digantikan oleh Letjen TNI (purn) Ramli Hasan Basri, hal itu benar.

Ketua Umum DHN 45 Letjen TNI (Purn) Dr. H. Ramli Hasan Basri menyatakan pengurus DHD 45 DKI Jakarta yang dilantik dan dikukuhkan tersebut adalah pengurus yang legal dan sah, sama halnya dengan DHD 45 di 27 provinsi lainya.

Dari seluruhnya 31 DHD 45 di tingkat provinsi, dua DHD, masing-masing di Provinsi Kalimantan Selatan dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang dipimpin oleh Tyasno Sudarso (TS) dianggap tidak sah, sedangkan DHD Provinsi Banten belum terbentuk kepengurusannya

Ramli HB juga menyebutkan alasan bahwa Munas XIII/DHN45 yang berlangsung pada l8-21 Maret 2012 dinyatakan gagal dan cacat hukum karena tim formatur terpilih yang merupakan pemegang mandat Munas bubar sebelum berhasil menyusun kepengurusan dan Ketua Umum DHN 45 terpilih tidak bersedia atau menolak melaksanakan keputusan resmi dalam Munas tersebut.

Ketum terpilih (TS), lanjut Ramli HB, juga selaku Ketua Tim Formatur, menyusun sendiri kepengurusan tanpa persetujuan anggota tim formatur lainya. "Ini betentangan dengan AD/ART dan tidak sah atau cacat hukum,"imbuh nya.

Kondisi bangsa saat ini sedang mengalami keprihatinan. Indonesia tidak hanya mengalami krisis ekonomi, tapi multidimensi. Di sisi lain, nilai-nilai gotong-royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia mulai tergerus individualisme. Sistem ekonomi condong ke liberalisme. Kita hrs koreksi diri, apa yang salah, apa reformasi salah arah, mari kita kaji ulang semua kesalahan dan kekurangan demi menyelamatkan bangsa ini.
Ketegangan Di DHN Semakin Memuncak Liputan Hidayat Nur/Jakarta Forum

Follow @JakartaForum