Social Items

Jasa Ekspedisi
Jakarta - Investor Jepang Tertarik Konsep Tol Laut Indonesia, Konsep tol laut yang diusung Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla ternyata menarik investor Jepang Tsuneishi Ship Building untuk menanamkan modalnya ke Indonesia. Demikian disampaikan Chairman & President Tsuneishi Holdings Yasuharu Fushimi saat menerima kunjungan Kepala BKPM Franky Sibarani di kantornya, Fukuyama, Jepang, Senin (25/5).

Dia menjelaskan, sebelum memutuskan merencanakan investasi ke Indonesia, pihak Tsuneishi juga menjajaki kemungkinan berinvestasi di Negara ASEAN lainnya, yaitu Kamboja, Vietnam, dan Myanmar.


“Kami yakin, program tol laut yang digagas Presiden Jokowi akan menjadikan industry perkapalan di Indonesia cukup bagus prospeknya. Hal itu menjadi pertimbangan kami memilih untuk merencanakan investasi di Indonesia, selain pertimbangan ekonomi lainnya, seperti upah tenaga kerja, angka inflasi, ketersediaan lahan, listrik, logistik, iklim, dan kemudahan akses dari Jepang. Kami berharap program tol laut tersebut dapat segeraterealisasi,”papar Yasuharu Fushimi.

Dalam kesempatan kunjungan tersebut, Kepala BKPM Franky Sibarani juga menjelaskan tentang potensi ekonomi dari program tol laut. Franky memaparkan rencana pemerintah membangun dan mengembangkan 24 pelabuhan yang menghubungkan seluruh wilayah Indonesia, terdiri dari 5 pelabuhan utama dan 19 pelabuhan feeder.

Selain itu, menurut Franky, Bappenas juga mencatat adanya kebutuhan 1.000 kapal setiap tahunnya, sementara industri galangan kapal saat ini hanya mampu memenuhi 30%-nya. “Potensi industri perkapalan sangat besar. Kebutuhan kapal bukan hanya untuk kapal barang, tapi juga kapal penumpang, ferry, kapal nelayan dan lain-lain. Oleh karena itu, kita mengundang investor untuk mengisi kebutuhan tersebut, “jelas Franky.

Tsuneishi Ship Building merupakan industri perkapalan nomor tujuh terbesar di Jepang. Selain di Jepang, Tsuneishi juga telah membangun industri galangan kapal di Cebu, Filipina,Zoushan, China dan Paraguay. Untuk Indonesia, Tsuneishi merencanakan investasi di sector jasa reparasi kapal senilai US$ 40 Juta dengan proyeksi menyerap pekerja hingga 1.000 orang.

Kunjungan Kepala BKPM ke Tsuneishi Ship Building merupakan rangkaian kegiatan roadshow pemasaran investasi BKPM di Jepang, 25-29 Mei 2015. Dalam kunjungan tersebut, Kepala BKPM didampingi oleh Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Indonesia di Osaka Wisnu Edi Pratignyo, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan BKPM Azhar Lubis serta perwakilan BKPM di Tokyo. HN

Investor Jepang Tertarik Konsep Tol Laut Indonesia

New Jakarta Forum
Jakarta - Investor Jepang Tertarik Konsep Tol Laut Indonesia, Konsep tol laut yang diusung Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla ternyata menarik investor Jepang Tsuneishi Ship Building untuk menanamkan modalnya ke Indonesia. Demikian disampaikan Chairman & President Tsuneishi Holdings Yasuharu Fushimi saat menerima kunjungan Kepala BKPM Franky Sibarani di kantornya, Fukuyama, Jepang, Senin (25/5).

Dia menjelaskan, sebelum memutuskan merencanakan investasi ke Indonesia, pihak Tsuneishi juga menjajaki kemungkinan berinvestasi di Negara ASEAN lainnya, yaitu Kamboja, Vietnam, dan Myanmar.


“Kami yakin, program tol laut yang digagas Presiden Jokowi akan menjadikan industry perkapalan di Indonesia cukup bagus prospeknya. Hal itu menjadi pertimbangan kami memilih untuk merencanakan investasi di Indonesia, selain pertimbangan ekonomi lainnya, seperti upah tenaga kerja, angka inflasi, ketersediaan lahan, listrik, logistik, iklim, dan kemudahan akses dari Jepang. Kami berharap program tol laut tersebut dapat segeraterealisasi,”papar Yasuharu Fushimi.

Dalam kesempatan kunjungan tersebut, Kepala BKPM Franky Sibarani juga menjelaskan tentang potensi ekonomi dari program tol laut. Franky memaparkan rencana pemerintah membangun dan mengembangkan 24 pelabuhan yang menghubungkan seluruh wilayah Indonesia, terdiri dari 5 pelabuhan utama dan 19 pelabuhan feeder.

Selain itu, menurut Franky, Bappenas juga mencatat adanya kebutuhan 1.000 kapal setiap tahunnya, sementara industri galangan kapal saat ini hanya mampu memenuhi 30%-nya. “Potensi industri perkapalan sangat besar. Kebutuhan kapal bukan hanya untuk kapal barang, tapi juga kapal penumpang, ferry, kapal nelayan dan lain-lain. Oleh karena itu, kita mengundang investor untuk mengisi kebutuhan tersebut, “jelas Franky.

Tsuneishi Ship Building merupakan industri perkapalan nomor tujuh terbesar di Jepang. Selain di Jepang, Tsuneishi juga telah membangun industri galangan kapal di Cebu, Filipina,Zoushan, China dan Paraguay. Untuk Indonesia, Tsuneishi merencanakan investasi di sector jasa reparasi kapal senilai US$ 40 Juta dengan proyeksi menyerap pekerja hingga 1.000 orang.

Kunjungan Kepala BKPM ke Tsuneishi Ship Building merupakan rangkaian kegiatan roadshow pemasaran investasi BKPM di Jepang, 25-29 Mei 2015. Dalam kunjungan tersebut, Kepala BKPM didampingi oleh Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Indonesia di Osaka Wisnu Edi Pratignyo, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan BKPM Azhar Lubis serta perwakilan BKPM di Tokyo. HN

Konsultan HRD
Konsultan SDM
Top Negin Saffron
Investor Jepang Tertarik Konsep Tol Laut Indonesia