Social Items

Jasa Ekspedisi
Jakarta Forum - Pertamina Optimalkan EBT. Dalam rangka antisipasi ketergantungan energi konvensional, PT. Pertamina akan mengoptimalkan pemakaian energi terbarukan. Pasalnya, saat ini penyerapan energi baru terbarukan (EBT) baru sebesar 17 %.

Technology & Product Development Pertamina Andianto Hidayat mengungkapkan, bahwa Pertamina akan fokus pada pembangkit listrik baru berbahan bakar non biofuel dari sekarang hingga dua tahun kedepan.

Menurutnya, pengembangan EBT menjadi peluang bisnis bagi pertamina. Karena itu, pertamina juga menunggu regulasi dari pemerintah terutama pengurangan fuel energi, agar EBT semakin dimanfaatkan.

jakartaforum.co.id

Jika kebijakan pemerintah terus mendorong pengembangan EBT untuk mencapai target kebijakan energi 2025, Andianto meyakini, Pertamina bisa berkontribusi hingga 25 %. “Saya berasumsi pertamina bisa memberikan kontribusi hingga 20-25 persen sampai dengan 2025,” ungkap Adianto di Menara Batavia, Jakarta (9/4/2015).

Andianto pun mencontohkan, energi baru yang saat ini masih kurang diimplementasikan adalah sampah. “Energi baru dari sampah saat ini masih kurang diimplementasikan. Kalau Cuma dari gas pembangkit listrik nantinya kurang ekonomis,” jelasnya.

Kendati demikian, Andianto berharap, semua jenis komoditas EBT terlebih dulu mampu memenuhi kebutuhan pasokan energi bagi listrik. "Pertamina 2015, sampai dua tahun ke depan akan fokus pada pembangkit listrik baru nonbiofuel, seperti menggunakan geotermal untuk kapasitas 437 megawatt (mw), hidro 15 mw, biomass 20 mw, ocean energi plan 3 mw, solar PV 20 mw, dan angin 50 mw," harapnya.

Ia juga menambahkan, pertamina berkomitmen dengan pemerintah untuk berupaya memenuhi energi baru terbarukan seiring pertumbuhan ekonomi itu. "Pertamina komit dalam aturan pemerintah, seiring dengan pertumbuhan itu," tutup Andianto. Hidayat Nur/JF

Pertamina Optimalkan EBT

New Jakarta Forum
Jakarta Forum - Pertamina Optimalkan EBT. Dalam rangka antisipasi ketergantungan energi konvensional, PT. Pertamina akan mengoptimalkan pemakaian energi terbarukan. Pasalnya, saat ini penyerapan energi baru terbarukan (EBT) baru sebesar 17 %.

Technology & Product Development Pertamina Andianto Hidayat mengungkapkan, bahwa Pertamina akan fokus pada pembangkit listrik baru berbahan bakar non biofuel dari sekarang hingga dua tahun kedepan.

Menurutnya, pengembangan EBT menjadi peluang bisnis bagi pertamina. Karena itu, pertamina juga menunggu regulasi dari pemerintah terutama pengurangan fuel energi, agar EBT semakin dimanfaatkan.

jakartaforum.co.id

Jika kebijakan pemerintah terus mendorong pengembangan EBT untuk mencapai target kebijakan energi 2025, Andianto meyakini, Pertamina bisa berkontribusi hingga 25 %. “Saya berasumsi pertamina bisa memberikan kontribusi hingga 20-25 persen sampai dengan 2025,” ungkap Adianto di Menara Batavia, Jakarta (9/4/2015).

Andianto pun mencontohkan, energi baru yang saat ini masih kurang diimplementasikan adalah sampah. “Energi baru dari sampah saat ini masih kurang diimplementasikan. Kalau Cuma dari gas pembangkit listrik nantinya kurang ekonomis,” jelasnya.

Kendati demikian, Andianto berharap, semua jenis komoditas EBT terlebih dulu mampu memenuhi kebutuhan pasokan energi bagi listrik. "Pertamina 2015, sampai dua tahun ke depan akan fokus pada pembangkit listrik baru nonbiofuel, seperti menggunakan geotermal untuk kapasitas 437 megawatt (mw), hidro 15 mw, biomass 20 mw, ocean energi plan 3 mw, solar PV 20 mw, dan angin 50 mw," harapnya.

Ia juga menambahkan, pertamina berkomitmen dengan pemerintah untuk berupaya memenuhi energi baru terbarukan seiring pertumbuhan ekonomi itu. "Pertamina komit dalam aturan pemerintah, seiring dengan pertumbuhan itu," tutup Andianto. Hidayat Nur/JF

Konsultan HRD
Konsultan SDM
Top Negin Saffron
Pertamina Optimalkan EBT