Social Items

Jasa Ekspedisi
Jakarta Forum - Canangkan Indonesia Bebas TB, Dengan Gerakan Ketuk Pintu.Sudah lebih dari 130 tahun sejak di temukan bakteri Mycobacterium Tuberculosis hingga saat ini menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia. Dimana bagi seorang penderita TB dapat menular kepada 10-15 orang dan ini menjadi masalah besar bagi dunia kesehatan.

Sebagai aksi wujud nyata Aisyiyah  organisasi perempuan keagamaan mencanangkan Gerakan Ketuk Pintu (GKP) untuk mendukung terwujudnya Indonesia Bebas TB. Pencanangan gerakan GKP yang bertagline, "Ayo Lakukan Sesuatu Untuk Indonesia Bebas TB".

Menteri Kesehatan RI,Dr.Nila Moeloek yang hadir dalam pecanangan GKP mengatakan, "Patut untuk dicontoh dari organisasi perempuan Aisyiyah yang telah menggerakan masyarakat dalam merubah prilaku yang baik. Karena tanpa kesehatan kita tidak akan sehat, kesehatan adalah ujung tombak bangsa dimanapun termasuk di Indonesia. "Untuk itu, mari bersama-sama mengedukasi dan mendorong masyarakat agar menjaga kesehatan, kita akan bangkit dan mandiri agar masyarakat menjadi sehat".



Dr.Nila Moeloek, Menteri Kesehatan RI - JakartaForum
 "Kita minta pemerintah,gubernur,walikota dan bupati perlu dan harus adanya perumahan yang sehat, jangan rumah yang kumuh.dan juga air yang tidak baik dan harus air yang bersih."Karena kesehatan ini akan menolong jika kita selalu menjaga kebersihan.Dan harus beranjak pada diri kita sendiri," tutup Nila

"Perlu usaha nyata dalam memerangi TB di Indonesia,kita dari organisasi perempuan keagamaan Asyiyah akan memberantas TB secara bersama dan juga akan melakukan gerakan ketuk pintu untuk menyampaikan serta sosialiasi akan kesehatan dan campaign Indonesia Bebas TB," ujarProf.Dr.Siti Chamamah mantan ketua umum PP Aisyiyah ke-9 di Taman Menteng,Jakarta Pusat. Minggu (12/4/2015).

Asyiyah akan terus menerus melakukan upaya menjangkau pasien TB agar dapat pelayanan yang seharusnya karena masih banyaknya masyarakat penderita TB yang belum tertangani.

Gerakan Ketuk Pintu tidak hanya terbatas pada mereka yang berada di kawasan pemukiman kumuh, miskin dan terbelakang. Dan juga dilembaga-lembaga yang rentan akan penularan TB seperti,lembaga pemasyarakatan,panti asuhan, kampus,pesantren dan sekolah."Gerakan GKP ini akan kita lakukan di 12 propinsi dan 45 kabupaten kota dan lebih dari 119 lokasi.

Keterlibatan Aisyiyah dalam penanggulangan TB yang di lakukan di klinik- klinik dan rumah sakit tentunya tidak terlepas dari konyribusi Aisyiyah dalam bidang kesehatan.

Sementara itu,Dra.Hj.Siti Noordjanah Djohantini,ketua PP Aisyiyah periode 2010-2015 menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan ini sangat penting.Karena kegiatan ini dilakukan bersama-sama untuk berjihad dalam memberantas TB dengan sungguh dan beritikad yang kuat dengan berbagai kelompok agar Indonesia bebas dari TB.

"Saya menyampaikan apresiasi kepada pimpinan dan segenap. Anggota Aisyiyah. Yang telah memprakarsai dalam penyelanggarann acara ini yang mendukung persoalan kesehatan di Indonesia. Peran serta Aisyiyah dalam memperluas cakupan TB hingga nantinya bersama pemerintah akan merencanakan Indonesia bebas TB tahun 2050," jelasnya. JakartaForum/Hidayat Nur

Canangkan Indonesia Bebas TB, Dengan Gerakan Ketuk Pintu

New Jakarta Forum
Jakarta Forum - Canangkan Indonesia Bebas TB, Dengan Gerakan Ketuk Pintu.Sudah lebih dari 130 tahun sejak di temukan bakteri Mycobacterium Tuberculosis hingga saat ini menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia. Dimana bagi seorang penderita TB dapat menular kepada 10-15 orang dan ini menjadi masalah besar bagi dunia kesehatan.

Sebagai aksi wujud nyata Aisyiyah  organisasi perempuan keagamaan mencanangkan Gerakan Ketuk Pintu (GKP) untuk mendukung terwujudnya Indonesia Bebas TB. Pencanangan gerakan GKP yang bertagline, "Ayo Lakukan Sesuatu Untuk Indonesia Bebas TB".

Menteri Kesehatan RI,Dr.Nila Moeloek yang hadir dalam pecanangan GKP mengatakan, "Patut untuk dicontoh dari organisasi perempuan Aisyiyah yang telah menggerakan masyarakat dalam merubah prilaku yang baik. Karena tanpa kesehatan kita tidak akan sehat, kesehatan adalah ujung tombak bangsa dimanapun termasuk di Indonesia. "Untuk itu, mari bersama-sama mengedukasi dan mendorong masyarakat agar menjaga kesehatan, kita akan bangkit dan mandiri agar masyarakat menjadi sehat".



Dr.Nila Moeloek, Menteri Kesehatan RI - JakartaForum
 "Kita minta pemerintah,gubernur,walikota dan bupati perlu dan harus adanya perumahan yang sehat, jangan rumah yang kumuh.dan juga air yang tidak baik dan harus air yang bersih."Karena kesehatan ini akan menolong jika kita selalu menjaga kebersihan.Dan harus beranjak pada diri kita sendiri," tutup Nila

"Perlu usaha nyata dalam memerangi TB di Indonesia,kita dari organisasi perempuan keagamaan Asyiyah akan memberantas TB secara bersama dan juga akan melakukan gerakan ketuk pintu untuk menyampaikan serta sosialiasi akan kesehatan dan campaign Indonesia Bebas TB," ujarProf.Dr.Siti Chamamah mantan ketua umum PP Aisyiyah ke-9 di Taman Menteng,Jakarta Pusat. Minggu (12/4/2015).

Asyiyah akan terus menerus melakukan upaya menjangkau pasien TB agar dapat pelayanan yang seharusnya karena masih banyaknya masyarakat penderita TB yang belum tertangani.

Gerakan Ketuk Pintu tidak hanya terbatas pada mereka yang berada di kawasan pemukiman kumuh, miskin dan terbelakang. Dan juga dilembaga-lembaga yang rentan akan penularan TB seperti,lembaga pemasyarakatan,panti asuhan, kampus,pesantren dan sekolah."Gerakan GKP ini akan kita lakukan di 12 propinsi dan 45 kabupaten kota dan lebih dari 119 lokasi.

Keterlibatan Aisyiyah dalam penanggulangan TB yang di lakukan di klinik- klinik dan rumah sakit tentunya tidak terlepas dari konyribusi Aisyiyah dalam bidang kesehatan.

Sementara itu,Dra.Hj.Siti Noordjanah Djohantini,ketua PP Aisyiyah periode 2010-2015 menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan ini sangat penting.Karena kegiatan ini dilakukan bersama-sama untuk berjihad dalam memberantas TB dengan sungguh dan beritikad yang kuat dengan berbagai kelompok agar Indonesia bebas dari TB.

"Saya menyampaikan apresiasi kepada pimpinan dan segenap. Anggota Aisyiyah. Yang telah memprakarsai dalam penyelanggarann acara ini yang mendukung persoalan kesehatan di Indonesia. Peran serta Aisyiyah dalam memperluas cakupan TB hingga nantinya bersama pemerintah akan merencanakan Indonesia bebas TB tahun 2050," jelasnya. JakartaForum/Hidayat Nur

Konsultan HRD
Konsultan SDM
Top Negin Saffron
Canangkan Indonesia Bebas TB, Dengan Gerakan Ketuk Pintu