Social Items

Jasa Ekspedisi
Jakarta Forum - Ki Manteb 'Pancen Oye' akan meriahkan syukuran Partai Golkar versi Munas Ancol. Maestro dalang Ki Manteb Sudarsono akan memeriahkan Tabligh Akbar Golongan Karya (Golkar) pada Senin (23/3) mendatang dengan agenda utama syukuran dan ruwatan.

“Tujuan ruwatan ini untuk bersyukur kepada Allah Swt dan berdoa semoga gonjang-ganjing di partai Golkar yang berakhir dengan ketenangan, tidak akan terulang lagi. Tujuannya yaitu untuk memohon ampun kepada sang pencipta atas kesalahan yang telah dilakukan sekaligus menghilangkan sengkolo (kesialan) lewat budaya yaitu wayang” ujar Ki Manteb dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (22/3).
Ki Manteb/JakartaForum

Dalang yang terkenal dengan jargon “pancen oye” itu akan membawakan lakon yang bertajuk “Tundungkolo”. Yang mengandung filosofi jawa yaitu menghilangkan sial dengan mohon ampun dan pertobatan kepada Allah SWT. Kemudian akan dilanjutkan dengan lakon “Babat Ngamerto” dimana  dalam ceritanya akan mengisahkan tentang sang tokoh Brotoseno babat hutan dan kemudian mendirikan negara.

Dalam perjuangannya itu terkandung makna perjuangan seorang kesatria yang memperjuangkan kepentingan rakyat, dengan mengutamakan empat hal. Yaitu untuk memayu hayuning jiwo, memayu hayuning keluargo, memayu hayuning sasomo, dan memayu hayuning bawono.

Leo Nababan selaku ketua panitia penyelenggara mengatakan acara ini sebagai Syukuran partai yang telah menghadapi dinamika selama 4 bulan lebih kini telah redam karena telah keluarnya hasil Mahkamah Konstitusi partai yang keputusannya final dan mengikat mengangkat Agung Laksono sebagai ketua umum Golkar.

Kendati demikian, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) belum mengeluarkan Surat Keputusan untuk mengesahkan kepengurusan Partai Golkar versi Musyawarah Nasional (Munas) Ancol di bawah kepemimpinan Agung Laksono hingga saat ini.

Ketika ditanya mengenai SK, Leo nababan menolak untuk berkomentar. “Saya tidak mau menjawabnya, kita lihat nanti senin,” jawabnya singkat.

Alasan Menkumham belum melakukan pengesahan adalah karena adanya hal yang kurang dalam akta yang diserahkan kubu Agung.  Sementara kubu Aburizal Bakrie yang merupakan hasil Munas Bali melakukan protes terhadap keputusan tersebut.

Sekretaris Jenderal kubu ARB, Idrus Marham bahkan sudah melayangkan surat protes kepada Menkumham pada Rabu (11/3) dan melaporkan kubu Agung Laksono ke Badan Reserse Kriminal Polri dengan tuduhan pemalsuan dokumen Munas Ancol. Hidayat Nur/JakartaForum

Ki Manteb 'Pancen Oye' akan meriahkan syukuran Partai Golkar versi Munas Ancol

New Jakarta Forum
Jakarta Forum - Ki Manteb 'Pancen Oye' akan meriahkan syukuran Partai Golkar versi Munas Ancol. Maestro dalang Ki Manteb Sudarsono akan memeriahkan Tabligh Akbar Golongan Karya (Golkar) pada Senin (23/3) mendatang dengan agenda utama syukuran dan ruwatan.

“Tujuan ruwatan ini untuk bersyukur kepada Allah Swt dan berdoa semoga gonjang-ganjing di partai Golkar yang berakhir dengan ketenangan, tidak akan terulang lagi. Tujuannya yaitu untuk memohon ampun kepada sang pencipta atas kesalahan yang telah dilakukan sekaligus menghilangkan sengkolo (kesialan) lewat budaya yaitu wayang” ujar Ki Manteb dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (22/3).
Ki Manteb/JakartaForum

Dalang yang terkenal dengan jargon “pancen oye” itu akan membawakan lakon yang bertajuk “Tundungkolo”. Yang mengandung filosofi jawa yaitu menghilangkan sial dengan mohon ampun dan pertobatan kepada Allah SWT. Kemudian akan dilanjutkan dengan lakon “Babat Ngamerto” dimana  dalam ceritanya akan mengisahkan tentang sang tokoh Brotoseno babat hutan dan kemudian mendirikan negara.

Dalam perjuangannya itu terkandung makna perjuangan seorang kesatria yang memperjuangkan kepentingan rakyat, dengan mengutamakan empat hal. Yaitu untuk memayu hayuning jiwo, memayu hayuning keluargo, memayu hayuning sasomo, dan memayu hayuning bawono.

Leo Nababan selaku ketua panitia penyelenggara mengatakan acara ini sebagai Syukuran partai yang telah menghadapi dinamika selama 4 bulan lebih kini telah redam karena telah keluarnya hasil Mahkamah Konstitusi partai yang keputusannya final dan mengikat mengangkat Agung Laksono sebagai ketua umum Golkar.

Kendati demikian, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) belum mengeluarkan Surat Keputusan untuk mengesahkan kepengurusan Partai Golkar versi Musyawarah Nasional (Munas) Ancol di bawah kepemimpinan Agung Laksono hingga saat ini.

Ketika ditanya mengenai SK, Leo nababan menolak untuk berkomentar. “Saya tidak mau menjawabnya, kita lihat nanti senin,” jawabnya singkat.

Alasan Menkumham belum melakukan pengesahan adalah karena adanya hal yang kurang dalam akta yang diserahkan kubu Agung.  Sementara kubu Aburizal Bakrie yang merupakan hasil Munas Bali melakukan protes terhadap keputusan tersebut.

Sekretaris Jenderal kubu ARB, Idrus Marham bahkan sudah melayangkan surat protes kepada Menkumham pada Rabu (11/3) dan melaporkan kubu Agung Laksono ke Badan Reserse Kriminal Polri dengan tuduhan pemalsuan dokumen Munas Ancol. Hidayat Nur/JakartaForum

Konsultan HRD
Konsultan SDM
Top Negin Saffron
Ki Manteb 'Pancen Oye' akan meriahkan syukuran Partai Golkar versi Munas Ancol