Social Items

Jasa Ekspedisi
Jakarta Forum, Hasil Survei LSN, Eletabilitas Jokowi-JK terkejar Prabowo-Hatta. Sebuah temuan menarik dari survei LSN kali ini, meskipun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merupakan pendukung utama Jokowi-JK, ternyata Konstituen mereka justru lebih banyak yang memilih pasangan Prabowo-Hatta. Hanya 37,9 pemilih PKB pada pileg 2014 yang mengaku akan memilih Jokowi-JK, sedangkan yang memilih Prabowo-Hatta sebesar 41,4%. Hanya unggul Di Jawa Tengah, Elektabilitas Jokowi-JK terkejar Prabowo-Hatta.

Hasil Survei LSN, Elektabilitas Jokowi-JK terkejar Prabowo-Hatta

Kurang dari sebulan jelang pelaksanaan Pilpres, elektibilitas Jokowi-JK malah tersendat. Dari sembilan daerah battle-ground (Provinsi dengan jumlah pemilih besar), hanya di Jawa Tengah pasangan yang diusung PDI perjuangan tersebut unggul. Dilain pihak elektibilitas Prabowo-Hatta justru kian menanjak dan mengejar pasangan Jokowi-JK.


 Demikian salah satu kesimpulan dari hasil survei terbaru Lembaga Survei Nasional (LSN) yang dilaksanakan 1 s/d 8 Juni 2014. Survei dilakukan dilakukan di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh penduduk Indonesia yang sudah memiliki hak pilih dan tercantum dalam DPT. Jumlah sampel sebanyak 1070 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara rambang berjenjang (multistage random sampling). Simpangan kesalahan (margin of error) sebesar 3,0% dan pada tingkat kepercayaan (Level of confidence) 95%. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dengan responden dengan berpedoman kuesioner. Survei ini dilengkapi dengan analisis media dan in-dept interview dengan sejumlah narasumber.

Berdasarkan temuan LSN, elektabilitas pasangan Jokowi-JK mulai tersendat. Dibandingkan dengan masa sebelum Pileg 2014, tingkat keterpilihan Jokowi-JK cenderung mandek. Pasangan Prabowo-Hatta justru memperlihatkan performance yang semakin membaik.

Ketika LSN menanyakan kepada responden, pasangan mana yang akan dipilih jika Pilpres dilaksanakan hari ini (Saat Survei dilakukan), sebanyak 46,3% mengaku akan memiligh Prabowo-Hatta. Hanya 38,8% yang mengaku akan memilih pasangan Jokowi-JK dan sebanyak 14,9% menyatakan belum punya pilihan. (Undecided)

Berdasarkan analisis LSN, setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan elektabilitas Jokowi-JK mandek dan terkejar Prabowo-Hatta. Pertama, publik mulai dihinggapi kejenuhan terhadap figur Jokowi yang sejak setahun lalu  terus di-blow up oleh media bagaikan sosok "Manusia setengah Dewa". Kedua, mesin partai-partai pendukung Jokowi-JK tidak bekerja  optimal sebagaimana mesin partai-partai pengusung Prabowo-Hatta. ketiga, publik mulai meragukan kapabilitas Jokowi terkait dengan penampilannya yang kurang mengesankan pada acara pengundian nomor urut di KPU dan acara deklarasi damai di Bidakara.

Meredupnya elektabilitas Jokowo-JK terjadi dihampir semua daerah battle-ground, yaitu sembilan provinsi yang memiliki jumlah pemilih besar. Pasangan Jokowi-JK hanya leading dari Prabowo-Hatta di provinsi Jawa Tengah. Di daerah yang selama ini dikenal menjadi "Pangsa Pasar" tradisional dari PDI Perjuangan tersebut elektabilitas jokowi-JK sebesar 47,5% dan Prabowo-Hatta 43,3%, sementara undecided voters sebesar 9,2%.

Di delapan daerah battle-ground lainnya, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, Banten, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Sumatera Seelatan, dan Lampung, elektabilitas pasangan Jokowi-JK tertinggal dari Prabowo-Hatta. Di Jawa Barat, sbagai provinsi dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia, elektabilitas pasangan Jokowi-JK bahkan tertinggal cukup signifikan dari Prabowo - Hatta. Seandainya pilpres dilakasanakan saat ini, sebanyak 47,6% warga Jawa barat mengaku akan memilih Prabowo-Hatta dan hanya 28,2% yang akan memilih Jokowi-JK.

Eletabilitas Jokowi-JK juga terpaut jauh dari Prabowo-Hatta di daerah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan banten. Sedangkan di Sulawesi Selatan, kekuatan kedua pasangan  hampir seimbang. Pemilih Partai Golkar di Sulawesi Selatan, terbelah merata dari mereka yang loyal terhadap pilihan partai dan mereka yang bangga terhadap JK sebagai putera daerah.

Mesin Partai Tersendat

Mandeknya Elektabilitas Jokowi - JK berdasarkan temuan LSN juga disebabkan tersendatnya kinerja mesin partai-partai pendukung. Secara agregat mesin partai pengusung Jokowi-JK baru bergerak 53,8% jauh dibawah kinerja mesin partai pendukung Prabowo-Hatta yang sudah bergerak 65,3%.


Dari lima partai yang resmi mengusung Jokowi-JK, hanya mesin PDI perjuangan yang optimal menggerakan konstituennya, hampir 80% pemilih PDI perjuangan pada Pileg 2014  mengaku akan memilih pasangan Jokowi-JK. Sedangkan mesin partai Nasdem baru bergerak 50% dan Hanura 47,8%. Hasil Survei LSN, Elektabilitas Jokowi-JK terkejar Prabowo-Hatta. - (NurHidayat/Jakarta Forum)

Hasil Survei LSN, Elektabilitas Jokowi-JK terkejar Prabowo-Hatta

New Jakarta Forum
Jakarta Forum, Hasil Survei LSN, Eletabilitas Jokowi-JK terkejar Prabowo-Hatta. Sebuah temuan menarik dari survei LSN kali ini, meskipun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merupakan pendukung utama Jokowi-JK, ternyata Konstituen mereka justru lebih banyak yang memilih pasangan Prabowo-Hatta. Hanya 37,9 pemilih PKB pada pileg 2014 yang mengaku akan memilih Jokowi-JK, sedangkan yang memilih Prabowo-Hatta sebesar 41,4%. Hanya unggul Di Jawa Tengah, Elektabilitas Jokowi-JK terkejar Prabowo-Hatta.

Hasil Survei LSN, Elektabilitas Jokowi-JK terkejar Prabowo-Hatta

Kurang dari sebulan jelang pelaksanaan Pilpres, elektibilitas Jokowi-JK malah tersendat. Dari sembilan daerah battle-ground (Provinsi dengan jumlah pemilih besar), hanya di Jawa Tengah pasangan yang diusung PDI perjuangan tersebut unggul. Dilain pihak elektibilitas Prabowo-Hatta justru kian menanjak dan mengejar pasangan Jokowi-JK.


 Demikian salah satu kesimpulan dari hasil survei terbaru Lembaga Survei Nasional (LSN) yang dilaksanakan 1 s/d 8 Juni 2014. Survei dilakukan dilakukan di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh penduduk Indonesia yang sudah memiliki hak pilih dan tercantum dalam DPT. Jumlah sampel sebanyak 1070 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara rambang berjenjang (multistage random sampling). Simpangan kesalahan (margin of error) sebesar 3,0% dan pada tingkat kepercayaan (Level of confidence) 95%. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dengan responden dengan berpedoman kuesioner. Survei ini dilengkapi dengan analisis media dan in-dept interview dengan sejumlah narasumber.

Berdasarkan temuan LSN, elektabilitas pasangan Jokowi-JK mulai tersendat. Dibandingkan dengan masa sebelum Pileg 2014, tingkat keterpilihan Jokowi-JK cenderung mandek. Pasangan Prabowo-Hatta justru memperlihatkan performance yang semakin membaik.

Ketika LSN menanyakan kepada responden, pasangan mana yang akan dipilih jika Pilpres dilaksanakan hari ini (Saat Survei dilakukan), sebanyak 46,3% mengaku akan memiligh Prabowo-Hatta. Hanya 38,8% yang mengaku akan memilih pasangan Jokowi-JK dan sebanyak 14,9% menyatakan belum punya pilihan. (Undecided)

Berdasarkan analisis LSN, setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan elektabilitas Jokowi-JK mandek dan terkejar Prabowo-Hatta. Pertama, publik mulai dihinggapi kejenuhan terhadap figur Jokowi yang sejak setahun lalu  terus di-blow up oleh media bagaikan sosok "Manusia setengah Dewa". Kedua, mesin partai-partai pendukung Jokowi-JK tidak bekerja  optimal sebagaimana mesin partai-partai pengusung Prabowo-Hatta. ketiga, publik mulai meragukan kapabilitas Jokowi terkait dengan penampilannya yang kurang mengesankan pada acara pengundian nomor urut di KPU dan acara deklarasi damai di Bidakara.

Meredupnya elektabilitas Jokowo-JK terjadi dihampir semua daerah battle-ground, yaitu sembilan provinsi yang memiliki jumlah pemilih besar. Pasangan Jokowi-JK hanya leading dari Prabowo-Hatta di provinsi Jawa Tengah. Di daerah yang selama ini dikenal menjadi "Pangsa Pasar" tradisional dari PDI Perjuangan tersebut elektabilitas jokowi-JK sebesar 47,5% dan Prabowo-Hatta 43,3%, sementara undecided voters sebesar 9,2%.

Di delapan daerah battle-ground lainnya, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, Banten, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Sumatera Seelatan, dan Lampung, elektabilitas pasangan Jokowi-JK tertinggal dari Prabowo-Hatta. Di Jawa Barat, sbagai provinsi dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia, elektabilitas pasangan Jokowi-JK bahkan tertinggal cukup signifikan dari Prabowo - Hatta. Seandainya pilpres dilakasanakan saat ini, sebanyak 47,6% warga Jawa barat mengaku akan memilih Prabowo-Hatta dan hanya 28,2% yang akan memilih Jokowi-JK.

Eletabilitas Jokowi-JK juga terpaut jauh dari Prabowo-Hatta di daerah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan banten. Sedangkan di Sulawesi Selatan, kekuatan kedua pasangan  hampir seimbang. Pemilih Partai Golkar di Sulawesi Selatan, terbelah merata dari mereka yang loyal terhadap pilihan partai dan mereka yang bangga terhadap JK sebagai putera daerah.

Mesin Partai Tersendat

Mandeknya Elektabilitas Jokowi - JK berdasarkan temuan LSN juga disebabkan tersendatnya kinerja mesin partai-partai pendukung. Secara agregat mesin partai pengusung Jokowi-JK baru bergerak 53,8% jauh dibawah kinerja mesin partai pendukung Prabowo-Hatta yang sudah bergerak 65,3%.


Dari lima partai yang resmi mengusung Jokowi-JK, hanya mesin PDI perjuangan yang optimal menggerakan konstituennya, hampir 80% pemilih PDI perjuangan pada Pileg 2014  mengaku akan memilih pasangan Jokowi-JK. Sedangkan mesin partai Nasdem baru bergerak 50% dan Hanura 47,8%. Hasil Survei LSN, Elektabilitas Jokowi-JK terkejar Prabowo-Hatta. - (NurHidayat/Jakarta Forum)
Konsultan HRD
Konsultan SDM
Top Negin Saffron
Hasil Survei LSN, Elektabilitas Jokowi-JK terkejar Prabowo-Hatta