Social Items

Jasa Ekspedisi
JakartaForumPemerintah harus tingkatkan status darurat untuk virus MERS-COV. Adanya korban meninggal di Medan yang diduga diakibatkan oleh virus MERS-COV seharusnya harus membuat pemerintah dan kita semua waspada.

Pemerintah Harus Tingkatkan Status Darurat Untuk Virus MERS-COV

Pemerintah Indonesia saat ini harus sudah waspada bahkan sudah harus meningkatkan status darurat terhadap virus Arab atau MERS-COV, kepanjangan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus, mengingat sudah jatuh korban jiwa. Seorang warga Medan, Sumatra Utara, yang baru kembali dari menunaikan ibadah umroh di Arab Saudi langsung dirawat di RSUP Adam Malik Medan dan menghembuskan napas terakhir di RS tersebut.

pemerintah-harus-tingkatkan-status-darurat-untuk-virus-mers-cov
Pemerintah Harus Tingkatkan Status Darurat Untuk Virus MERS-COV
Dokter Spesialis Paru RSUP H Adam Malik Medan, Prof dr Luhur Soeroso SpP (K) mengatakan, warga Medan yang meninggal dunia berinisial KS (54) diduga penderita Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-COV). "Pasien diduga terkena virus MERS-COV itu, meninggal dunia di RSUP H Adam Malik Medan, Minggu (4/5) pukul 13.30 WIB, dan sebelumnya korban dirujuk ke rumah sakit tersebut pukul 12.00 WIB," katanya di Medan, Selasa. 

Soeroso mengatakan, pasien KS (54) sempat dirawat intensif selama tiga jam lebih di ruangan infeksi. "Korban KS (54) diduga terkena virus MERS-COV, karena ciri-ciri dari penyakit yang sangat berbahaya itu dimiliki pasien tersebut, yakni merasakan sesak nafas dengan suhu tubuh 38 derajat celcius cukup tinggi dan tekanan darah mencapai 120/80," ucap dokter ahli penyakit paru dan pernapasan tersebut. 

Namun hingga kini pihak rumah sakit tidak dapat memastikan apakah korban menderita Mers-COV atau bukan. "Tim dokter RSUP H Adam Malik juga tidak diijinkan oleh pihak keluarga korban KS (54) untuk memeriksakan air liur (ludah) pasien untuk dilakukan penelitian di laboratorium, memastikan apakah memang positif penderita virus MERS-COV," kata Soeroso. 

Sementara itu ada pasien lain dengan suspect penyakit yang sama sekarang ini juga tengah dirawat pada ruang isolasi di RS tersebut. Mengingat banyak sekali warga Indonesia yg sekarang ini berkunjung ke tanah suci maka perlu ditingkatkan kewaspadaan terutama di bandar udara dan pelabuhan di tanah air agar virus tidak mewabah. Selain itu dibutuhkan tindakan darurat untuk mencegah menyebarnya virus tersebut. Untuk itu diharapkan pemerintah harus tingkatkan status darurat untuk virus MERS-COV. Danang Suwarjono/ JakartaForum.

Pemerintah harus tingkatkan status darurat untuk virus MERS-COV.

Pemerintah Harus Tingkatkan Status Darurat Untuk Virus MERS-COV

New Jakarta Forum
JakartaForumPemerintah harus tingkatkan status darurat untuk virus MERS-COV. Adanya korban meninggal di Medan yang diduga diakibatkan oleh virus MERS-COV seharusnya harus membuat pemerintah dan kita semua waspada.

Pemerintah Harus Tingkatkan Status Darurat Untuk Virus MERS-COV

Pemerintah Indonesia saat ini harus sudah waspada bahkan sudah harus meningkatkan status darurat terhadap virus Arab atau MERS-COV, kepanjangan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus, mengingat sudah jatuh korban jiwa. Seorang warga Medan, Sumatra Utara, yang baru kembali dari menunaikan ibadah umroh di Arab Saudi langsung dirawat di RSUP Adam Malik Medan dan menghembuskan napas terakhir di RS tersebut.

pemerintah-harus-tingkatkan-status-darurat-untuk-virus-mers-cov
Pemerintah Harus Tingkatkan Status Darurat Untuk Virus MERS-COV
Dokter Spesialis Paru RSUP H Adam Malik Medan, Prof dr Luhur Soeroso SpP (K) mengatakan, warga Medan yang meninggal dunia berinisial KS (54) diduga penderita Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-COV). "Pasien diduga terkena virus MERS-COV itu, meninggal dunia di RSUP H Adam Malik Medan, Minggu (4/5) pukul 13.30 WIB, dan sebelumnya korban dirujuk ke rumah sakit tersebut pukul 12.00 WIB," katanya di Medan, Selasa. 

Soeroso mengatakan, pasien KS (54) sempat dirawat intensif selama tiga jam lebih di ruangan infeksi. "Korban KS (54) diduga terkena virus MERS-COV, karena ciri-ciri dari penyakit yang sangat berbahaya itu dimiliki pasien tersebut, yakni merasakan sesak nafas dengan suhu tubuh 38 derajat celcius cukup tinggi dan tekanan darah mencapai 120/80," ucap dokter ahli penyakit paru dan pernapasan tersebut. 

Namun hingga kini pihak rumah sakit tidak dapat memastikan apakah korban menderita Mers-COV atau bukan. "Tim dokter RSUP H Adam Malik juga tidak diijinkan oleh pihak keluarga korban KS (54) untuk memeriksakan air liur (ludah) pasien untuk dilakukan penelitian di laboratorium, memastikan apakah memang positif penderita virus MERS-COV," kata Soeroso. 

Sementara itu ada pasien lain dengan suspect penyakit yang sama sekarang ini juga tengah dirawat pada ruang isolasi di RS tersebut. Mengingat banyak sekali warga Indonesia yg sekarang ini berkunjung ke tanah suci maka perlu ditingkatkan kewaspadaan terutama di bandar udara dan pelabuhan di tanah air agar virus tidak mewabah. Selain itu dibutuhkan tindakan darurat untuk mencegah menyebarnya virus tersebut. Untuk itu diharapkan pemerintah harus tingkatkan status darurat untuk virus MERS-COV. Danang Suwarjono/ JakartaForum.

Pemerintah harus tingkatkan status darurat untuk virus MERS-COV.
Konsultan HRD
Konsultan SDM
Top Negin Saffron
Pemerintah Harus Tingkatkan Status Darurat Untuk Virus MERS-COV